Pertama kali ketemu waktu itu di tahun 2008 di acara ESQ. Awalnya ngobrol karena kita berdua tidur sebelahan. Dari mula2nya sekedar basa basi busuk sebelum bobo malah jadi diskusi seru yg bikin kita berdua begadang dan dilanjut besok paginya.
Salah satu bukti keeksentrikannya jalan pikirannya waktu ngobrol beberapa saat sebelum pulang. Dia nanya.
"Seberapa sering lo berdoa minta sesuatu dalam sehari?" Dia.
"Ya minimal tiap abis selese sholat lah." Saya.
"Nah itu salah, Van!"
"......?!"
"Ketika lo menginginkan sesuatu lo cukup meminta satu kali! Cuma satu kali! Setelah itu yang harus lo lakukan cuma bersyukur."
"Bersyukur?"
"Yap, bersyukur. Untuk hal yang lo minta dalam doa lo. Walaupun itu belum dikabulkan."
"Cuma itu???"
Dia mengangguk. "Percaya deh sama gua."
Saya gak sempet nanya kenapa karena dia buru2 pulang dan langsung menghilang setelah pamit secara kilat.
Tapi beberapa minggu yang lalu saya ketemu dia lagi secara nggak sengaja waktu lagi makan kebab di pinggir jalan. Euforia temu kangen setelah sekian lama bikin pertanyaan saya soal kenapa-cukup-meminta-satu-kali yg waktu itu terlupakan. Jawaban atas kenapanya masih jadi misteri, tapi saya prediksi sih ada hubungannya dengan ayat ini:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(Q.S Ibrahim : 7)
Kalo menurut kamu ada penjelasan lainnya gak Sob?
1 comments:
Click here for commentsTerutama dalam masa2 UAS kayak gini dibutuhkan banget tuh kang berdo'a ma bersyukur kek gitu :D
ConversionConversion EmoticonEmoticon