Hasil Penjurian Lomba FIlm Dokumenter BEM TPB IPB

Sobat muda, beberapa waktu yg lalu gw diminta anak2 BEM TPB buat jadi juri lomba film dokumenter. Nah, ini hasil2 penilaian gw. Siapa tau elo anak TPB yg buat film2 ini, atau gebetan, pacar, temen, sobat, tetangga lo anak TPB yg bikin film ini. Here goes... :)

Penilaian dibagi jadi tiga poin, yaitu jalan cerita, sinematografi dan editing. Poin maksimal untuk jalan cerita 40 poin, sinematografi 30 poin dan editing 30 poin.

1. Agrilove - B.20 (Agriculture I’m in Love)

Jalan cerita: poin 35 -> jalan ceritanya cukup jelas pada awalnya, menampilkan definisi cinta dari pembuat film, dilanjutkan dengan menanyakan pendapat civitas IPB mengenai. Poin plus juga untuk bagian opini ini, karena latar belakang responden yang beragam, mulai dari mahasiswa, dosen, pegawai kampus, sampai anak-anak kecil penjual donat. Karenanya opininya pun beragam dan memperkaya content dari film. Walaupun diakhir film sangat terasa kalau sutradara kehabisan bahan yang ingin disampaikan tapi durasi waktu belum terpenuhi, jadi adabeberapa scene yang tidak mendukung content film dari awal.

Sinematografi: poin 20 -> Di beberapa scene ketika menanyakan pendapat masih ada noise yang terlalu besar, sehingga suara responden kurang jelas terdengar. Seharusnya mencari tempat yang lebih sepi. Kalau memang ingin menampilkan latar belakang yang beragam, bisa diatasi dengan menaruh posisi kamera sedekat-dekatnya dengan objek dan kamera di-tilt atau di-zoom out sejauh-jauhnya. Jangan mengambil objek dari jauh.

Editing: poin 15 -> Menggunakan software video editing yang standard dan hasil editing yang minimalis, tapi hasilnya cukup bagus dan menunjang jalannya cerita.

Komentar juri: kekurangan yang ada hanya masalah teknis pembuatan filmnya, dari segi jalan cerita sudah cukup bagus dan mudah dimengerti. Keep up the good work!! ^.^ (P.S: Walaupun saya gak ngerti hubungan jalan cerita sama judulnya, hehehehe... )

2. Avatar – A.11 (Semesta Makna dalam Cinta)

Jalan cerita: poin 20 -> pesan yang disampaikan terlihat jelas dan sangat positif. Hanya saja dalam penyampaian agak kaku dan ‘satu arah’, jadi terkesan menggurui. Tapi secara keseluruhan nilai-nilai yang disampaikan seharusnya bisa jadi pelajaran untuk siapa saja, khususnya mahasiswa dan pelajar.

Sinematografi: poin 15 -> mengingat alat-alat perekam yang minimalis, dengan hasil gambar seperti ini sudah cukup bagus. Hanya untuk teknik mewawancara perlu dipelajari lagi. Sebaiknya di depan kamera hanya ada objek atau responden saja, pewawancara berposisi di belakang kamera. Selain itu ada scene-scene yang terlalu panjang, jadi terkesan monoton dan membosankan. Batasi satu scene hanya 1 menit, untuk mencegah kebosanan.

Editing: poin 10 -> software editing yang dipakai terlalu banyak, sebenarnya jika menggunakan software editing seperti adobe premiere, ulead videostudio atau pinnacle studio pekerjaan editing bisa lebih mudah, karena sudah lengkap walaupun minimalis. Secara keseluruhan editing film ini kurang halus dengan pergantian scene yang tidak diberikan efek transisi.

Komentar juri: ide dasar dari film ini bagus banget, karena memanfaatkan fenomena banyaknya anak-anak penjual kue di kampus. Seorang pembuat film dokumenter emang harus bisa ngeliat yang ‘nggak terlihat’ mata orang-orang awam, dan mengangkatnya ke layar. Good point! Saya juga pernah bikin film dokumenter tentang anak-anak penjual kue :) Yang bikin saya ketawa waktu scene main hp dan tidur pas kuliah. Emang sih contoh buruk, tapi mainin handycam waktu kuliah emang bukan contoh buruk yah? Hahahahaha... Anyway, good film, I can say... :) (P.S: Oya, saya nanya dong... Apa ya bedanya sutradara sama director? Bukannya beda bahasa ajah yah? Hehehehe :P)

3. B.04 Production (Arti Cinta dalam Persahabatan)

Jalan cerita: poin 10 -> Jalan ceritanya kurang jelas! Mungkin diakhir film ingin ditunjukan tentang arti cinta untuk temen-temen B.04, tapi masih kurang mengena dan bikin penonton menebak-nebak maksud dari film ini apa. Kesalahan paling besar adalah penulis skenario tidak bisa membedakan antara film dokumenter dan dokumentasi.

Sinematografi: poin 10 -> Alat perekam yang bervariasi membuat kualitas gambar dan hasil film jadi berbeda-beda. Ada beberapa scene yang gambarnya bagus dan jelas, tapi ada juga beberapa yang tidak bagus. Seharusnya semua hasil gambar di-convert kedalam format dan kualitas yang sama sebelum diedit. Lebih baik lagi kalau Cuma menggunakan satu alat perekam saja, atau at least beberapa alat perekam dengan kualitas rekam yang hamper seragam.

Editing: poin 20 -> Diawal film editingnya bagus dan rapi. Variasi software editing yang digunakan juga jadi poin plus. Tapi diakhir-akhir film editing terkesan dilakukan seadanya, mungkin karena sudah mepet dengan deadline pengumpulan karya ya? :P

Komentar juri: film ini lebih cocok dibilang film dokumentasi daripada dokumenter. Karena kebanyakan isinya kegiatan-kegiatan temen-temen B.04 aja. Mungkin kalo temen-temen B.04 yang nonton bisa ketawa-ketawa karena ngeliat dirinya atau temen-temennya. Tapi kalo orang lain yang liat mungkin film ini udah ditinggalan sebelum lima menit pertama. Tetep semangat untuk bikin film lagi yah! Tenang ajah, saya dulu juga belajar bikin film awalnya dari bikin film dokumentasi kelas kok. Jangan lupa juga sering-sering nonton film-film dokumenter, semakin sering nonton bakalan semakin tau film dokumenter yang bagus itu yang kaya gimana sih. Okeh? :)

Selamat buat pemenangnya, dan *ehm* berhubung pesertanya emang cuma tiga sih ya pastinya mereka semua menang. Dan yg pastinya juga gw mengapresisi positif semua film2 tersebut. Karena kalo dari tingkat satu aja udah tertarik bikin film dokumenter, nanti2nya pasti bakalan bisa bikin film yg lebih cihuyy lagi. Asal konsisten aja belajarnya. Okeh? :)

Previous
Next Post »

1 comments:

Click here for comments
aku linda
admin
28 Juni, 2009 17:06 ×

mantabh!

Congrats bro aku linda you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
Thanks for your comment